Di web3 atau populer disebut tehnologi blockchain, koin dan token mewakili aset digital yang berbentuk mata uang kripto. Disebut mata uang kripto karena aset digital ini menggunakan sistem kemananan tingkat tinggi yaitu enkripsi dengan sistem matematika rumit kriptotografi.
Disebut aset karena keduanya memiliki nilai yang dapat ditukar dengan uang nyata, - IDR, USD dan mata uang lainnya -, ataupun dijual. Antara koin dan token ini, ada perbedaan yang mendasar tentang fungsi dan kegunaan.
Artikel ini memberi penjelasan secara umum tentang definisi perbedaan koin kripto dan token serta bagaimana keduanya dibuat.
1. Definisi Perbedaan Koin dan Token
Koin
Koin adalah mata uang digital yang berdiri sendiri dan beroperasi di jaringan blockchainnya sendiri. Ini artinya, koin berfungsi sebagai mata uang asli jarigan yang akan diperlukan untuk keperluan transaksi apa saja di jaringan blockchain tersebut. Dengan kata lain, koin kripto berfungsi seperti uang sebagai alat tukar barang atau jasa.
Contoh koin termasuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), Solana (SOL). Koin-koin ini adalah mata uang asli dari blockchain masing-masing yang sering digunakan sebagai alat pembayaran atau investasi.
Anda mungkin sudah memiliki beberapa nilai dari aset BTC, ETH atau SOL. Jika Anda membeli koin-koin ini pada saat awal-awal proyek dan sebelum peluncurannya di bursa kripto, mungkin sekarang kekayaan Anda sudah banyak dan melimpah. Bayangkan dulu pada 2009 nilai 1BTC seharga Rp 1500 lalu Anda membelinya dengan membayar Rp 100.000, Anda memiliki aset sekitar 60 koin. Berapa nilai 1BTC sekarang? Anda bisa miliki beberapa rumah atau kekayaan lainnya.
Token
Token adalah aset digital yang dibangun di atas blockchain yang sudah ada, sering kali menggunakan platform seperti Ethereum atau Solana.
Token bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti akses ke layanan, partisipasi dalam proyek, atau bentuk investasi. Utilitas token umumnya mengikuti jaringan asli dari blockchain utama.
Contoh token termasuk Tether (USDT) dan Chainlink (LINK), OP, Base, dan banyak lagi.
2. Bagaimana Koin dan Token Kripto Dibuat?
A. Proses Koin Kripto Dibuat
Koin kripto dibuat melalui proses yang disebut "penambangan". Dalam istilah mata uang kripto ini, proses penambangan mewakili sebuah sistem program komputer yang dirancang untuk menghasilkan nilai atau angka-angka, - angka 1, 2, sampai 9 -, dan melibatkan perangkat keras berspesifikasi tinggi untuk menjalankan program.
Berikut adalah langkah-langkah umum bagaimana koin kripto dibuat:
Pemilihan Algoritma Konsensus
Dari awal, koin sebagai mata uang digital dirancang dapat berjalan di jaringan internet we3 (blockchain) untuk memproses transaksi secara otomatis hingga dapat menghasilkan blok baru. Koin baru harus menentukan algoritma konsensus yang akan digunakan. Algoritma ini adalah cara transaksi dikonfirmasi dan ditambahkan ke blockchain. Contoh algoritma termasuk Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS).
Membuat Blockchain
Koin biasanya memiliki blockchain sendiri. Pengembang perlu membuat jaringan blockchain dengan fitur-fitur seperti keamanan, skalabilitas, dan kecepatan transaksi. Pengembang mewakili orang-orang yang mamahami kode-kode dan keterkaitannya dengan program komputer.
Menentukan Aturan
Pengembang harus menetapkan aturan untuk koin tersebut, seperti jumlah maksimum koin yang akan dibuat, cara distribusi koin, dan kebijakan inflasi.
Pembuatan Blok Pertama
Setelah blockchain siap, blok pertama (Genesis Block) akan dibuat. Ini adalah blok pertama yang memulai jaringan dan biasanya berisi informasi dasar tentang koin.
Penambangan atau Distribusi
Koin baru dapat "ditambang" melalui penambangan (mining), di mana komputer menyelesaikan perhitungan rumit untuk mengonfirmasi transaksi dan menambahkannya ke blockchain. Pengguna yang menambang mendapatkan koin sebagai imbalan.
Beberapa koin juga dapat dibuat melalui mekanisme seperti Initial Coin Offering (ICO) atau airdrops, di mana koin dibagikan kepada pengguna untuk meningkatkan adopsi.
Peluncuran dan Pemasaran
Setelah koin tersedia, pengembang perlu meluncurkan dan memasarkan koin agar dapat digunakan oleh masyarakat. Ini termasuk mendaftarkan koin pada bursa untuk diperdagangkan. Proses ini bisa sangat rumit dan memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam, serta pemahaman tentang pasar kripto.
Kita bisa mendapatkan akses dengan mudah ke berbagai platform penjualan koin melalui perangkat yang terhubung ke internet. Jika ingin berinvestasi ke aset digital ini, pastikan Anda memiliki beberapa panduan untuk memulainya.
B. Proses Token Kripto Dibuat
Token kripto dibuat melalui beberapa langkah yang melibatkan penggunaan platform blockchain yang sudah ada. Berikut adalah proses umum pembuatannya:
Pilih Platform Blockchain
Pengembang harus memilih platform yang akan digunakan untuk membuat token. Ethereum adalah yang paling populer, tetapi ada juga Binance Smart Chain, Solana, dan lainnya.
Tentukan Standar Token
Pengembang harus memutuskan standar token yang akan digunakan. Misalnya, untuk Ethereum, ada standar ERC-20 untuk token fungible (dapat dipertukarkan) dan ERC-721 untuk token non-fungible (unik).
Code Smart Contract
Pengembang kemudian menulis smart contract, yakni program yang mengatur bagaimana token berfungsi, termasuk bagaimana cara transfer, kuota total, dan aturan lainnya. Dalam praktenya, smart contract ditulis dalam bahasa pemrograman seperti Solidity untuk Ethereum.
Uji Smart Contract
Sebelum diluncurkan, smart contract harus diuji secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada bug dan mengikuti spesifikasi yang diinginkan. Ini dapat dilakukan di testnet (jaringan pengujian) sebelum dipindahkan ke mainnet (jaringan utama).
Peluncuran Smart Contract
Setelah pengujian selesai dan semua detail telah disiapkan, smart contract diluncurkan ke blockchain. Ini menghabiskan sejumlah energi dan biaya gas (biaya transaksi di blockchain).
Distribusi Token
Setelah token dibuat, pengembang dapat melakukan distribusi, yang bisa dilakukan melalui penjualan token (ICO), airdrops, atau melalui partisipasi dalam proyek yang memerlukan token tertentu.
Daftarkan di Bursa
Langkah akhir adalah menawarkan kepada orang-orang untuk dimiliki sebagai aset yang bernilai melalui TGE.
Untuk meningkatkan likuiditas dan memberikan akses kepada pengguna untuk membeli dan menjual, token tersebut sering kali didaftarkan di platform pertukaran kripto. Istilah ini populer disebut TGE (Token Generation Even).
Proses pembuatan token ini relatif lebih mudah dibandingkan dengan pembuatan koin, karena token menggunakan infrastruktur blockchain yang sudah ada, mengurangi beban pengembangan kode dari awal.
Kesimpulan dari uraian tentang koin dan token kripto adalah bahwa keduanya membentuk satu ekosistem yang besar berbasis mata uang kripto.
Comments
Post a Comment